Artinya: “Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”. Ulama tafsir, Ibnu Katsir menjelaskan, ayat di atas juga berisi tentang larangan untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah SWT. Pengertian Khauf. Secara bahasa, khauf (الخوف) berasal dari kata khafa, yakhafu, khaufan yang artinya takut. Yakni takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Selain khauf, dalam Al Qur’an juga digunakan istilah khasyah yang terkadang maknanya sama, terkadang lebih khusus. Dalam Al Furuq Al Lughawiyyah dijelaskan, khauf adalah perasaan “Barangsiapa tidak berdo’a kepada Allah ta’aala, maka Allah ta’aala murka kepadaNya.” (HR. Ahmad 9342) Saudaraku, janganlah berputus asa dari rahmat Allah ta’aala. Bila Anda merasa takdir yang Allah ta’aala tentukan bagi hidup Anda tidak memuaskan, maka tengadahkanlah kedua tangan dan berdo’alah kepada Allah ta’aala. Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah, kecuali kaum yang kafir.” (QS Yusuf: 87) Ibnu Katsir dalam kitab Tafsir Al-Quran Al-Adzim, Jilid IV, halaman 406 menjelaskan bahwa maksud ayat ini ditujukan kepada orang-orang mukmin yang sedang menghadapi kesulitan dan cobaan. Sejatinya Firman Allah swt yang artinya: “Dan jangan kamu berputus asa dari rahmatAllah, sesungguhnya tidak putus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum kafir." (QS Yusuf: 87) (QS Yusuf: 87) 5. Kesebelas: Tidak berputus asa dari pertolongan Allah ketika menghadapi cobaan. Ahlus Sunnah wal Jama’ah tidak berputus asa dari rahmat Allah ketika mereka mendapati cobaan. Karena Allah Ta’alamelarang seseorang untuk berputus asa. Akan tetapi pada saat tertimpa musibah, mereka terus berusaha untuk mencari jalan keluar dan pertolongan Allah Tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan, ” (Al-Qasas [28]: 88). Mengetahui bahwa Allah SWT Maha Kekal dan ciptaannya akan musnah suatu ketika, maka konsekuensi keimanan terhadap Al-Baqi sebagaimana dikutip dari Percayalah bahwa masa sulit itu adalah bagian dari perjalanan hidup yang harus dijalani. Masa sulit itu terkadang tak bisa dihindari karena tuhan mengirimkannya sebagai ujian pendewasaan bagi diri kita. “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Bahkan seringkali mereka yang kita jadikan kambing hitam, bisa jadi pekerjaan merekalah yang mengandung rahmat Allah dibandingkan pekerjaan kita. Akhirul kalam, bahwasanya manusia tidak boleh berputus asa untuk terus memburu rahmat Allah, karena sesungguhnya rahmat itu amat luasnya. Hanya kebanyakan manusia tidak memahami hikmah di balik itu semua. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar." Namun, banyak manusia merasa bisa menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa pertolongan Tuhan-Nya. Atau, sebagian lain justru merasa tidak ada jalan keluar dan berputus asa atas masalah yang mendera. Dalam kutipan surahYusuf di atas, manusia yang berputus asa dari rahmat Allah atau bahkan tidak Didalam ayat ini Allah Swt. menyeru hamba-hamba-Nya yang melampaui batas agar tidak berputus asa dari rahmat Allah Swt. Perbuatan yang melampaui batas disini artinya adalah dosa dan perbuatan yang melanggar hukum-hukum Allah Swt. Allah Maha Pengampun maka setiap orang baik melakukan dosa kecil ataupun besar harus segera memohon ampun kepada-Nya. Klik di sini sekarang. 📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nas Ayat 2. Raja manusia, yang mengatur semua urusan mereka, dan dia mahakaya sehingga tidak membutuhkan mereka. 3. Sembahan manusia, tuhan yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Itulah tuhan yang patut disembah dan dimintai perlindungan. Saat tahu begitu luasnya rahmat Allah, maka seharusnya kita lebih bersemangat lagi untuk menggapai keridhaan-Nya. Dan juga jangan sampai berputus asa dari rahmat-Nya. Sikap putus asa dari rahmat Allah inilah yang Allah sifatkan kepada orang-orang kafir dan orang-orang yang sesat, yang mana tidak selayaknya orang beriman memiliki sifat tersebut. 4. Menguatkan harapan pada Tuhan dan tidak berputus asa dari rahmat Allah Ta'ala sekalipun pengabulannya ditunda. 5. Memulainya dengan mengesakan Allah SWT. 6. Berada pada posisi yang paling sempurna. Pergilah kamu kembali ke Mesir, dan carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya, Bunyamin, dan jangan kamu berputus asa dari rahmat dan pertolongan Allah. Sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rahmat dan pertolongan Allah, melainkan hanyalah orang-orang yang kafir." PeZeEY.

tidak berputus asa dari rahmat allah