Tidakmudah menjadi guru yang baik, dikagumi dan dihormati oleh anak didik, masyarakat sekitar dan rekan seprofesi. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh seorang guru untuk mendapat pengakuan sebagai guru yang baik dan berhasil, yaitu : 1. Berusahalah tampil di muka kelas dengan prima. Kuasai betul materi pelajaran yang akan diberikan
Bahkanpengertian belajar lebih beragam daripada itu. Namun, poin penting dari belajar adalah suatu usaha yang berupa kegiatan hingga terjadi perubahan tingkah laku yang relatif lama dan tetap (Hudoyo, 1988). Fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan kita adalah objek yang sedang kita pelajari.
yangtepat dalam menetapkan kualitas dan efektifitas pengalaman belajar siswa. 3) Dapat membantu guru dalam menentukan strategi yang optimal untuk keberhasilan belajar. b. Guru Guru adalah tenaga pendidikan yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan pada peserta didik di sekolah. Guru adalah orang yang berpengalaman dalam bidang profesinya.
Katakunci pada soal ini adalah guru sedang menjelakan, lalu sikap yang benar seperti. Karena sedang menjelaskan maka sikap yang benar adalah mendengarkannya dengan baik / seksama. Sebab dengan kita mendengarkannya berarti kita menghargai penjelasan guru dan menghormati apa yang peran guru tersebut. Makanya jawabannya C. Sedangkan A, B dan D
Langkahlangkah. 1) Guru menetapkan suatu konsep yang akan dibahas memiliki implikasi atau mengandung nilai. 2) Guru bersama murid membahas sebab dan akibatnya secara akademis melalui pemecahan masalah. 4) Mengangkat isu nilai/sikap/moril dari masalah-masalah yang terjadi disekitar melalui diskusi.
MAKALAHBELAJAR DAN PEMBELAJARAN. Banyak didapatkan oleh seorang guru baru pada pertama kali mengajar mulai merasakan pentingnya mengkondisikan siswa/ kelas. Yang semula mengajar adalah angan angan yang menyenangkan, menggairahkan dan mengasikan. Berbeda jauh dengan yang ada dibenaknya, satu dan lain hal tepat dengan teori
Laporanpenelitian tindakan kelas ini membahas mapel AKUNTANSI yang diberi judul “MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XII AK 1 SMKN 14 ..MELALUI METODE PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING PADA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20../20..”, untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam kenaikan
byFORUM GURU MATA PELAJARAN PPKN. Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF. Kelas XII PPKN BG. by abdan haidar. Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF. Silabus PPKn versi. by smkit ku. Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF. MODUL PPKn SMP 2017 KK-D.pdf.
Sebagaiseorang guru MIPA, yang akan saya lakukan dalam peningkatan pemahaman siswa dikelas dalam pembelajaran adalah dengan metode pemberian tugas. Hal ini saya anggap penting karena memiliki manfaat siswa dapat secara mandiri megulang apa yang sudah ia dapat disekolah. Dengan demikian, pemahaman siswa menjadi lebih mendalam.
Salahsatu sikap seorang peneliti yang harus dikembangkan adalah sikap kompeten. Jelaskan maksudnya! SD Salah satu sikap seorang peneliti yang harus dikembangkan adalah sikap kompeten. Jelaskan maksudnya! Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus! 2. 1. Jawaban terverifikasi. AR.
Seorangguru sedang menjelaskan pelajaran di kelas, sikap yang benar adalah? Tidak perlu mendengarkan karena sudah paham Mengerjakan tugas yang belum selesai Mendengarkan dengan baik Berdiskusi dengan teman sebangku Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah: C. Mendengarkan dengan baik. Dilansir dari Ensiklopedia, seorang guru
IniDia Daftarnya! 1. Komunikasi. Kemampuan pertama yang tentu saja wajib dimiliki oleh setiap guru dan pengajar lainnya adalah komunikasi. Sebagai pengajar, tugas utamamu adalah mengajarkan materi baru kepada murid. Dengan skill komunikasi yang baik, kamu akan dapat menyampaikan materi baik itu verbal atau nonverbal dengan lancar.
Pertanyaanini aku ajukan kepada sang guru, sebab, jukalau memang benar, bahwa segala sesuatu yang ada ini berasal mula dari Allah, Tuhan Yang Maha Esa, maka mengenal dengan sejela-jelasnya akan apa atau siapakah Allah itu sebetulnya, adalah merupakan langkah pertama yang paling penting.
BABI. Pendahuluan. Secara umum modifikasi perilaku dapat diartikan sebagai hampir segala tindakan yang bertujuan mengubah perilaku. Sebenarnya definisi istilah modifikasi perilaku yang tepat ialah usaha untuk menerapkan prinsip-prinsip proses belajar, maupun prinsip-prinsip psikologi hasil eksperimen lain pada perilaku manusia (Bootzin,1975
Membuatsikap positif terhadap guru dan sekolah, tidak bisa dipungkiri bahwa kebanyakan yang ada dikelas yakni adanya guru atau siswa yang kurang senang terhadap dirinya. Guru yang bijaksana adalah guru yang pandai menempatkan diri dan mengambil hati siswanya. Dengan sikap ini siswa merasa diperhatikan, dan siswa juga ingin selalu dekat dengan
mcYBPS. Penulis Sunanto, GURU DALAM MEMBERIKAN MOTIVASI, INSTRUKSI, DAN DEMONTRASI SAAT PEMBELAJARAN MOTORIK ANAK PRASEKOLAH Seorang guru yang mengajar pembelajaran motorik bagi para anak di sekolah tentu harus mengetahui caranya bersikap saat pembelajaran berlangsung. Mengajar pembelajaran motorik berbeda jauh dengan mengajar pembelajaran kognitif maupun afektif, baik dari sikap guru, metode mengajar yang dipakai, maupun suasana dan kondisi belajar yang dialami oleh anak. Oleh karena itu, sebelum menentukan program pembelajaran motorik bagi para anak di sekolah, seorang guru harus mengetahui caranya bersikap di tengah mereka. Dalam konteks itu, perlu juga memperhatikan mengenai beberapa faktor yang berhubungan dengan seuatu yang harus dipersiapkan sebelum proses pembelajaran motorik berlangsung. Hal itu meliputi tiga hal pokok, yaitu pemberian motivasi, penyajian dempnstrasi, dan pemberian instruksi. Pada bab ini, akan dijelaskan secara terperinci mengenai sikap guru dalam memberikan motivasi, instruksi, dan demonstrasi saat pembelajaran motorik di sekolah. Penjelasan pada bab ini dinilai sangat pentingkarna dari sinilah, guru akan betul-betul memahami cara mengaplikasikan teori pembelajaran motorik bagi para anak di sekolah. A. Memotivasi Motorik Anak Sikap pertama yang harus dilakukan oleh seorang guru saat pembelajaran motorik disekolah adalah memotivasi motorik para anak. Banyak guru yang tidak menyadari mengenai pentingnya pemberian motivasi motorik kepada para anak ketika pembelajaran berlangsung. Tidak sedikit diantara guru yang justru mengabaikan masalah motivasi. Padahal, motivasi motorik para anak dalam pembelajaran motorik menjadi faktor penentu keberhasilan mereka dalam menjalankan segala rangkaian dan proses pembelajaran. Meskipun mengikuti pembelajaran mereka tidak berkenan berlatih atau melakukan praktik. Jika pun berlatih, itu tidak dilandasi dengan keseriusan yang tinggi. Sebagai contoh, jika pembelajaran motorik tersebut berupa pendidikan jasmani yang diterapkan dalam bentuk olahraga sepak bola maka mereka akan menunjukkan beberapa hal, seperti tidak menendang bola secara benar serius, tidak berlari mengejar bola, dengan berlari kencang, tidak bergairah dalam menangkap bola, tidak menggiring bola memenendang seenaknya, sserta tidak bersemangat dalam mencetak gol ke gawang lawan. Oleh karena itu, sebagai akibatnya, hasil motorik yang diperoleh para anak tidak akan maksimal. Dalam hal ini seorang guru akan dianggap gagal dalam menerapkan pembelajaran motorik bagi para anak di sekolah. Sebaliknya, seorang anak yang mendapat motivasi penuh dari gurunya dalam pembelajaran motorik akan selalu menghabiskan waktu dan usahanya untuk melakukan tugas yang diberikan dengan sebaik-baiknya. Anak tersebut akan berlatih lebih serius, serta melakukan praktik dan melaksanakan tugas dengan penuh semangat dan konsentrasi, sehingga mendapatkan keterampilan motorik yang maksimal. Selain itu, motivasi yang diberikan oleh guru kepadanya dalam pembelajaran motorik akan dapat mengarahkan kepada pembelajaran yang lebih efektif. Lantas, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara memberikan motivasi kepada para anak ketika pembelajaran motorik berlangsung? Intinya, memberikan motivasi dalm pembelajaran motorik tidak hanya dengan motivasi lisan. Namun, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh seorang guru dalam memotivasi mereka, yang dilakukan dengan dua cara, yakni memperkenalkan keterampilan serta menetapkan tujuan belajar. Adapun penjelasan detail mengenai kedua cara tersebut adalah sebagai berikut. 1. Memperkenalkan Keterampilan Cara pertama yang dapat dilakukan oleh guruuntuk memberikan motivasidalam pembelajaran motorik adalah memperkenalkan keterampilan. Cara ini harus dilakukan sebelum pembelajaran motorik dilakukan, atau diperkenalkan kepada para anak pada awal pembelajaran motorik agar mereka termotivasi sejak awal hingga akhir. Jangan sampai memperkenalkan keterampilan setelah pembelajaran dilakukan. Dan, supaya tujuan tersebut tercapai, maka upaya memperkenalkan harus dikaitkan dengan dua hal utama, yaitu a. Makna keterampilan dan pembelajaran, serta b. Manfaat keterampilan tersebut bagi para anak yang mengikuti kegiatan pembelajaran motorik. Para ahli dalam dunia pendidikan meyakini bahwa memberikan penjelasan tentang manfaat suatu keterampilan akan menjadikan para anak memiliki tujuan dan arah yang tepat dalam belajar. Artinya, mereka akan mengerti tujuan pembelajaran motorik yang sedang dijalankan. Sebagai contoh, dalam pelajaran agama yang dijalankan secara motorik, para anak akan mengetahui manfaat sikap tolong-menolong antar sesame manusia. Saling memberi, saling menghormati keyakinan, gotong royong dan sebagainya. Selain manfaat motorik yang diajarkan, guru juga harus menjelaskan tetang cara keterampilan itu ditampilkan dalam tingkat yang sebenarnya. Hal in akan meningkatkan motivasi para anak dalam mengikuti pembelajaran dan menjalankan semua tugas yang diberikan. Contoh sederhana, pemutaran video sepak bola Liga Inggris yang menampilkan klub-klub besar dengan gaya permainan yang sangat memukau. Di kelas yang sedang belajar sepak bola, guru mesti menyadarkan para anak permainan sepak bola sangatlah menyenangkan. Dengan pengetahuan dan kesadaran semacam itu, mereka akan menerima rangsangan motivasional agar selalu belajar dengan giat, sehingga mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. 2. Menetapkan Tujuan Belajar Guru juga bisa memberikan motivasi motorik kepada para anak dalam pembelajaran motorik dengan cara menetapkan sasaran atau tujuan belajar motorik. Sebenarnya, tidak hanya guru yang dapat menetapkan sasaran atau tujuan berlajar motorik. Penetapan sasaran atau tujuan belajar motorik pun bias dilakukan oleh beberapa pihak, yaitu guru sendiri, guru bersama para anak, serta anak sendiri. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para praktisi pendidikan memberikan gambaran bahwa para anak yang diminta menetapkan tujuan belajar sendiri justru menunjukkan hasil belajar yang lebih baik dari pada anak yang hanya diminta melakukan tugas belajar tujuannya telah ditetapkan oleh seorang guru. Sebab, dalam pembelajaran motorik, ketika seorang anak menetapkan tujuannya sendiri, maka penetapan tersebut akan memberi pengaruh luar biasa terhadap perkembangan motorik, semangat, serta perjuangannya. Sebagai contoh, seorang anak menetapkan tujuan agar menjadi pemain yang baik dalam tim sepak bola sekolah, sehingga dapat menjadi juara dalam setiap ajang kompetisi antar sekolah. Penetapan tujuan tersebut akan membuatnya semakin giat berlatih, serta selalu melaksanakan arahan guru dan pelatih dengan cermat. Oleh karena itu, guru yang mengadakan pembelajaran motorik bagi para anak di sekolah sebaiknya meminta kepada mereka supaya mencoba menetapkan tujuan pembelajaran motorik sendiri. Tentunya, tidak cukup sampai disana, guru pun mesti meminta mereka berjanji agar berjuang sekuat tenaga dalam menggapai tujuan yang telah ditetapkan. Cara semacam itu dapat menjadi motivasi yang sangat kuat bagi para anak dalam pembelajaran motorik. Meskipun demikian, setiap guru yang mengadakan pembelajaran motorik harus menyadari bahwa tujuan yang ditetapkan oleh para anak bisa dicapainya hanya melalui latihan dan usaha bersama, serta dengan dukungan dan bimbingan guru secara intens. Apabila Selain itu saat menetapkan tujuan pembelajaran motorik, yang harus diingat adalah kemampuan para anak. Artinya, tujuan pembelajaran motorik mesti disesuaikan dengan kemampuan mereka dan guru. Kesesuaian antara tujuan dan kemampuan sangat penting diperhatikan karena tujuan yang terlalu tinggi dan tidak dapat dicapai justru akan meruntuhkan minat mereka. Sebaliknya, tujuan yang terlalu rendah dan mudah akan menurunkan motivasi. 3. Pengetahuan Tentang Hasil Banyak penelitian yang menyumbangkan konsep bahwa “belajar sendiri tidak membuat pembelajaran menjadi sempurna” adalah penelitian tentang pembuatan garis pada orang orang yang ditutup matanya. Ketika tidak diberitahu tentang hasil dari apa yang dikerjakan, anak tidak akan memperlihatkan kemajuan dalam latihannya. Maka, guru harus menyadari tentang hasil dalam proses pembelajaran motorik. Istilah pengenalan hasil atau pemberitahuan hasil ini biasanya digunakan untuk menggambarkan umpan balik yang diberikan oleh sumber eksternal guru atau melalui usaha anak sendiri. Pengetahuan hasil, menurut Knapp 1976, dalam praktiknya bertindak sebagai pedoman bagi para pembelajar dalam praktik-praktik berikutnya serta berfungsi sebagai dasar pemilihan tentang apa yang baik dalam pembelajaran sebelumnya. Dengan adanya pengetahuan tersebut, anak akan segera melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap gerak- gerakannya, sehingga mengarah pada gerakan yang pergerakan lebih benar secara teknis. Pergerakan yang benar yang dilakukan berulang-ulang akan mengarah pada tercapainya tingkat otomatis secara lebih cepat. Beberapa hasil penelitian sejauh ini mengarahkan para peneliti untuk menyimpulkan bahwa umpan balik tambahan memberi manfaat pada anak. Karna dapat meningkatkan motivasi anak, karena dapat meningkatkan motivasi anak dan memperbaiki tingkat perhatian pada tanda-tanda yang tepat. Salah satu tambahan dari informasi tambahan tersebut adalah adanya kecenderungan untuk terlalu mengandalkannya. Untuk menghindarinya, maka tanda-tanda tersebut harus dihilangkan pada suatu tahap yang tepat. B. Membentuk Instruksi Kepada Para Anak Sikap kedua yang harus dilakukan oleh seorang guru saat pembelajaran motorik disekolah adalah memberi instruksi kepada para anak. Pemberian instruksi dari seorang guru kepada mereka termasuk salah satu prosedur tetap dalam setiap pembelajaran motorik. Instruksi tersebut bisa diberikan secara lisan diucapkan maupun tulisan. Instruksi dalam pembelajaran motorik bertujuan memberikan informasi tetntang aspek yang paling penting dari suatu keterampilan yang sedang dipelajari dan diperaktikkan. Namun, yang harus diingat oleh guru ketika mengadakan pembelajaran mototrik adalah informasi yang dapat ditangkap oleh system memori sangat terbatas. Jika seorang guru memberikan instruksi terlalu banyak kepada para anak, mereka akan sulit menangkap instruksi yang diberikan karna memori otak tidak sanggup menampung semua instruksi. Dalam hal ini, banyaknya pemberian instruksi haruslah tetap diperhitungkan. Instruksi seorang guru yang terlalu banyak dalam pembelajaran motorik akan segera terlupakan oleh para guru bentuk lisan pun kadang dibatasi oleh ketepatan dan kebenarannya. Atas dasatr itu, guru yang memberikan instruksi kepada para anak dalam pembelajaran motorik harus memperhatikan beberapa hal berikut ini. 1. Instruksi yang diberikan kepada para anak haruslah singkat dan bersifat langsung. Jangan sampai memberikan instruksi melalui orang kedua. Misalnya, dalam permainan sepak bola, seorang guru olahraga harus memberikan instruksi secara langsung kepada para anak pemain ketika permainan berlangsung. Instruksi itu harus singkat, misalnya “mundur kebelakang”, “kawal pemain nomor 8”, “setiap kali mendapatkan bola”, “berikan kepada pemain nomor 5”, dan lain sebagainya. 2. Instruksi harus ditekankan pada satu atau dua konsep umum. Contohnya, dalam pelajaran olahraga sepak bola, jika guru melihat para anak bermainjelek tanpa kerja sama, maka ia cukup memberikan instruksi dengan berucap, “setiap kalimemperoleh bola umpankan pada kawan yang berada pada posisi bebas, jangan bawa sendiri”. 3. Guru harus memberikan instruksi yang bermakna dan menghubungkannya denga sesuatu yang telah dipelajari oleh anak sebelumnya. Jika mereka belum menerima teori sebelum praktik, maka jangan memberikan instruksi mengenai teori baru saat praktik. 4. Memberikan instruksi yang paling cocok terlebih dahulu, kemudian susulkan detailnya bersamaan dengan pelaksannan latihan. Semua metode pemberian instruksi dalam pembelajaran motorik akan sangat relvan bagi para anak, terutama jika yang dihadapi adalah para anak pemula. Jadi memberikan instruksi kepada para anak dalam pembelajaran motorik merupakan kemampuan yang harus dikuasai oleh setiap guru. Tujuan utamanya adalah mereka mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang keterampilan motorik yang akan dan sedang dipelajari. Selain itu, kemampuan ini akan memperjelas cara dan metode dalam mencapainya. C. Penyajian Demonstrasi Hal ketiga yang harus dilakukan oleh seorang guru saat pembelajaran motorik disekolah adalah menyajikan demonstrasi kepada para anak. Demonstrasi merupakan media yang paling baik dalam pembelajaran motorik. Dalam hal ini, mereka lebih mudah memahami aplikasi pembelajaran motorik dengan penyajian demonstrasi karna menggunakan alat-alat bantu visual, seperti gambar, klip film, video, atau demonstrasi secara langsung yang dilakukan oleh guru. Demonstrasi dalam pembelajaran motorik sangat mutak dilakukan karna pemahaman para anak terhadap keterampilan motorik yang sedang dipelajari tidak cukup disajikan diajarkan dengan kata-kata, tetapi lebih baik dikuatkan oleh gambaran yang nyata tetntang gerakan yang akan dipelajari. Pembelajaran mengamati berarti para anak menambah informasi dengan hanya mengamati penampilan orang lain. Prosedur inimerupakan bagian dari upaya membuat mereka bisa mengamati observational learning. Setelah itu mempraktikkan secara nyata. Adapun yang harus diingat adalah hasil pembelajaran motorik-terutama dalam latihan tahap awal-timbul dari aktivitas mengamati dan menirukan aksi orang lain. Sementara itu, model atau demonstrasi yang ditampilkan bisa dilakukan dengan berbagai cara yaitu dilakukan oleh guru, dikerjakan oleh kawan anak lain, serta memakai alat atau film. Pada prinsipnya, siapapun yang menyajikan demonstrasi tidak menjadi masalah. Hanya saja, yang menjadi titik tekan adalah demonstrasi yang disajikan harus menampilkan gambaran dari keterampilan yang sedang dipelajari para anak dan akan diperaktikkan oleh mereka setelah mengamati demonstrasi. Berdasarkan demonstrasi yang diamati, para anak akan mendapatka beberapa manfaat. Selain memungkinkan mereka memperoleh gambaran tentang gerakan motorik yang akan dipelajari dan diperaktikkan, hal ini juga memberikan gambaran ideal tentang usaha yang harus dilakukan anak agar mendapat hasil yang maksimal. Saat demonstrasi, guru harus mendorong para anak agar memperhatikan demonstrasi tersebut secara saksama. Pasalnya, peragaan demonstrasi tidak akan efektif dalam pembelajaran motorik apabila mereka sebagai pengamat tidak memberikan perhatian penuh. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh guru guna mendorong para anak ketika demonstrasi. Pertama, para anak harus didorong penuh agar memberikan perhatian terhadap demonstrasi atau gerak yang ditampilkan. Kedua, para anak didorong supaya merekam gambaran yang muncul dalam demonstrasi. Ketiga, para anak harus didorong agar dapat menampilkan atau melakukan sendiri, sebaimana yang mereka amati dalam demonstrasi. Selain ketiga langkah tersebut, hal yang tidak kalah pentingnya dilakukan adalah guru mesti menunjukkan berbagai hal penting saat demonstrasi. Misalnya, dalam pelajaran seni tari, guru harus menunjukkan dalam demonstrasi dan menekankan cara tangan bergerak atau kaki dikoordinasikan dengan tangan selama tahap tertentu dari gerak yang sedang dipelajari. Cara semacam ini akan membuat para anak dapat menguasai keterampilan motorik dengan sangat mudah sesuai tujuan yang diinginkan. Disisi yang lain, sebagai pegangan untuk mengoptimalkan pemberian demonstrasi kepada para anak dalam pembelajaran motorik, sebaiknya guru berpedoman dalam empat hal berikut ini. 1. Guru harus mendorong para anak agar mengamati contoh demonstrasi yang diberikan dengan perhatian penuh. 2. Ketika demonstrasi diamati oleh para anak, guru mesti menyampaikan informasi sebanyak mungkin yang di proses oleh kemampuan mereka. 3 Demonstrasi bisa memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap keterampilan yang sedang dipelajari, asalkan demonstrasi tersebut disajikan lebih dari sekali. 4. Alangkah kebih baik jika dapat menampilkan demonstrasi yang diperagakan oleh guru atau kawan anak, bukan dalam bentuk film. Diskusikan tugas dan latihan ini bersama dengan teman Anda! 1. Hal apa yang harus dilakukan oleh seorang guru saat pembelajaran motorik disekolah? 2. Sikap apa yang harus dilakukan oleh seorang guru saat pembelajaran motorik disekolah? 3. Apa yang di maksdu Demonstrasi dalam pembelajaran motorik? 4. Apa tujuan motorik bagi anak usia dini? 5. Apa yang maksud pembelajaran motorik anak usia dini?
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Guru yang baik akan mencontohkan sesuatu yang baik, tidak hanya menuturkan kepada peserta didiknya saja, tetapi guru juga harus menerapkannya. Supaya bisa menjadi guru yang dihargai, dihormati dan dijadikan panutan oleh peserta didiknya. Tidak seperti di jaman yang semakin modern sekarang ini. Ada contoh kasus di suatu sekolah guru perempuan, beliau mengajar Sejarah Indonesia dan pada saat itu tepat pada waktunya mengajar di kelas yang peserta didiknya terkenal relatif nakal. Namanya juga Sejarah, pasti isinya cerita panjang dan guru harus ceramah di depan menyampaikan, itu sangat membosankan sekali jika tidak ada taktik tersendiri dari guru tersebut dalam menyampaikan materi. Baca juga Pembelajaran Daring Berkendala Bagi Siswa, Dimanakah Peran Orangtua Serta Guru?Sehingga apa yang disampaikan menjadi sesuatu yang menarik untuk di dengarkan. Tetapi hal itu tidak terjadi di kelas didiknya pun acuh tak acuh dan bermain HP sendiri dengan sembunyi-sembungi. Karena guru sejarah itu sering mengajar sambil asik memainkan HP-nya. Guru tersebut hanya menjelaskan saja dengan berceramah, tidak peduli peserta didiknya mendengarkan atau tidak, paham atau tidak. Lalu kemudian memberikan tugas dan guru itupun tetap asik bermain HP-nya ketika peserta didiknya mengerjakan tugas. Sampai pada suatu ketika, guru tersebut menangis di depan peserta didik dengan kelas yang sama. Beliau merasa tidak dihargai, terutama ketika beliau sedang berbicara menyampaikan materi di depan. Sungguh ini sangat tidak juga Menjauhkan Diri dari "Keteladanan Retorika" Caraku Membangun Personal Branding di Antara Sesama GuruSetelah guru tersebut menyampaikan apa yang ia rasakan. Kemudian guru itu memberikan waktu kepada peserta didiknya untuk berkomentar dan mengevaluasi dirinya. Apa kekurangannya dan kedepannya harus bagaimana. 1 2 Lihat Pendidikan Selengkapnya
Seorang guru sedang menjelaskan pelajaran di kelas, sikap yg benar adalah C mendengarkan dgn baik, alasannya adalah sikap ini merupakan sikap yg baik, sikap yg menghargai & menghormati guru. Pada soal tersebut yg ditanyakan yakni sikap yg benar. Karena guru sedang pertanda / menerangkan, maka sikap yg benar yaitu mendengarkannya. Dengan kita mendengarkannya bermakna kita menghormati & menghargai apa yg diterangkan oleh guru tersebut. Seorang guru sedang menjelaskan pelajaran di kelas, sikap yg benar ialah …. PenjelasanKunci Jawaban a. tak perlu menyimak lantaran sudah paham. b. menjalankan tugas yg belum tamat. d. berdiskusi dgn sobat sebangku. Penjelasan Maksud soal sikap yg benar saat guru menerangkan. Kata kunci guru sedangan menjelasakan pelajaran / materi. Jawabannya ialah C. Kata kunci pada soal ini ialah guru sedang menjelakan, kemudian sikap yg benar seperti. Karena sedang menerangkan maka sikap yg benar yakni mendengarkannya dgn baik / seksama. Sebab dgn kita mendengarkannya memiliki arti kita menghargai klarifikasi guru & menghormati apa yg kiprah guru tersebut. Makanya jawabannya C. Sedangkan A, B & D salah. A salah, karena jikalau tak menyimak mempunyai arti kita tak menghargai klarifikasi guru maka sikap ini tak benar. B salah, karena kalau menjalankan peran bermakna kita tak menghargai & menghormati guru bermakna sikap ini tak benar. D salah, karena jikalau kita berdiskui dgn teman sebangku bermakna kita tak mengamati klarifikasi guru, tak menghargai kiprah guru saat menjelaskan & tak menghormati guru tersebut, artinya sikap ini salah. Berikut ini keterangan dlm buku paket Kunci Jawaban Seorang guru sedang menjelaskan pelajaran di kelas, sikap yg benar yakni C mendengarkannya dgn baik, alasannya adalah dgn kita mendengarkan klarifikasi guru memiliki arti kita menghargai klarifikasi guru, & menghormati guru kita, maka tergolong sikap yg benar. Jawaban diverifikasi BENAR 💯
Halo Semesta, kakak bantu jawab ya Jawabannya adalah c. mendengarkan dengan baik. Yuk simak penjelasannya. Guru adalah orang yang memiliki pengetahuan lebih dan mampu mengajarkannya kepada murid. Walaupun sekecil apapun yang diajarkan, guru tetaplah guru yang harus dihargai dan dihormati dengan mendengar dan menyimak materi yang sedang di terangkan. Hal ini merupakan salah satu sikap menghormati guru dan ini wajib di lakukan agar mendapatkan keberkahan ilmu. Az-Zarnuji mengatakan “Ketahuilah, Seorang murid tidak akan memperoleh ilmu dan tidak akan dapat ilmu yang bermanfaat, kecuali ia mau mengagungkan ilmu, ahli ilmu, dan menghormati keagungan Dengan demikian, sikap yang benar ketika guru sedang menjelaskan pelajaran di kelas adalah → c. mendengarkan dengan baik. Semoga membantu
seorang guru sedang menjelaskan pelajaran dikelas sikap yang benar adalah