ContohBuat Surat Lamaran Pekerjaan; Buku Olimpiade Matematika Sma; Buku Paket Tema 3 Kelas 6; Surat Al Bayyinah Beserta Tajwidnya; Foto Pemandangan Laut; Cara Membuat Foto Jadi Png; Banner Pita Png; Wallpaper Hd Rainbow; Gambar Matahari Terbenam Di Sore Hari Di Pegunungan; Halaman. Beranda;
BacaSurat Al Baqarah lengkap dengan bacaan arab, latin & terjemah Indonesia. Website cepat, ringan & hemat kuota. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. Sal banī isrā'īla kam ātaināhum min āyatim bayyinah(tin), wa may yubaddil ni'matallāhi mim ba'di mā jā'athu fa innallāha syadīdul-'iqāb(i).
Alquran surat at tiin belajar pendidikan agama islam. Tajwid surat at tin perhatikan ayat surat at tin berikut ini yang sudah di berikan tanda garis dan lingkaran yang berwarna warni. Surat At Tin Beserta Arti Dan Tajwidnya Contoh Seputar Surat The title is the overthrowing and it is classified as a meccan surah meaning
1) وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِيْنَ أُوْتُوا۟ الْكِتٰبَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَآءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ ﴿البينة:٤ wamaa tafarroqol ladziina uutul kitaaba illaa mim ba'dimaa jaa-athumul bayyinah 4. Dan tidaklah terpecah-belah orang-orang Ahli Kitab melainkan setelah datang kepada mereka bukti yang nyata.
PAISMAN12 KOTA TANGERANG SELATAN. Surat al anfal ayat 72 beserta tajwidnya perkata. Tolong buatkan asbabun nuzul dan sebab-sebab diturunkannya Surat Al-Anfaal ayat 72 dan Al-Hujurat - Brainlycoid. Surah ini dinamakan Al-Anfal yang berarti pula harta rampasan perang berhubung kata Al-Anfal terdapat pada permulaan surah ini.
SuratAl Bayyinah beserta Artinya, Tafsir dan Asbabun Nuzul Quran with Tajwid Surah 98 ﴾القرآن سورۃ البينة﴿ Al-Bayyina 🙪 PDF Tajwid Surat Luqman Ayat 13-14 - Surat Al Bayyinah / Surat Al Bayyinah Ayat 1 8 Dan Tajwidnya - Kumpulan Contoh / Surat yang Contoh Hukum Bacaan Mad Arid Lissukun Beserta Suratnya Tajwid Al-Qur'an
PalingSering Dicari. 1 Hadis+at+taubah+ayat+105 2 dalil+kitab+Injil 3 dalil+kitab+zabur 4 surat at taubah ayat 105 5 Dunia ini ujian 6 Hadis+riwayat+muslim:1635 7 hadist+al-hujurat+ayat+12 8 Zabur 9 dalil+kitab+taurat 10 injil 11 Nomor surat 12 ilmu 13 Surat+al ikhlas 14 Al baqarah ayat 208 209 15 Ali imran 159 16 Hukum tajwidnya surat alhujurat ayat 35 17 al-baqarah ayat 30 18 YUNUS 19 jus
TajwidSurat Al Fatihah ayat 1. بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ بِسْمِ اللّٰهِ Ini namanya tarqiq (tipis), karena lafadz Allah didahului oleh kasroh bunyi vokalnya "a" Contoh Alif Lam Syamsiyah di surat Al Fatihah هِ الرَّ
NiatPuasa Sunat Khamis Dan Puasa 6 - Niat Puasa 6. Mari mewarna niat puasa ramadhan July 08 2022 Niat adalah penegasan status fardu dari puasa Ramadhan.
semogavidio ini bermanfaat bagi kita pecinta al qur'an
EugPu1. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID DeH3kwTlgn6vll4B3E8VJl8e0UPVEaiLbc7fOIxwtrlVV1FrQGfVmg==
Surat Al-Bayyinah - Surah Al-Bayyinah adalah surat Al-Quran yang ke 98 berjumlah 8 ayat, termasuk kedalam surat dan diturunkan di kota Madinah, Al-Bayyinah artinya adalah "Bukti Nyata".Berikut adalah Surat Arab,Latin, Terjemahan,Tafsir, Mp3 beserta Tajwid Warna-Warninya لَمْ يَكُنِ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ مُنفَكِّينَ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ ٱلْبَيِّنَةُ Lam yakunillażīna kafarụ min ahlil-kitābi wal-musyrikīna munfakkīna ḥattā ta`tiyahumul-bayyinah Orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan agama mereka sampai datang kepada mereka bukti yang nyata, رَسُولٌ مِّنَ ٱللَّهِ يَتْلُواْ صُحُفًا مُّطَهَّرَةً Rasụlum minallāhi yatlụ ṣuḥufam muṭahharah yaitu seorang Rasul dari Allah Muhammad yang membacakan lembaran-lembaran yang suci Al-Qur'an, Fīhā kutubung qayyimah di dalamnya terdapat isi kitab-kitab yang lurus benar. وَمَا تَفَرَّقَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلْكِتَـٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَتْهُمُ ٱلْبَيِّنَةُ Wa mā tafarraqallażīna ụtul-kitāba illā mim ba'di mā jā`at-humul-bayyinah Dan tidaklah terpecah-belah orang-orang Ahli Kitab melainkan setelah datang kepada mereka bukti yang nyata. وَمَآ أُمِرُوٓاْ إِلَّا لِيَعْبُدُواْ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُواْ ٱلصَّلَوٲةَ وَيُؤْتُواْ ٱلزَّكَوٲةَۚ وَذَٲلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ Wa mā umirū illā liya'budullāha mukhliṣīna lahud-dīna ḥunafā`a wa yuqīmuṣ-ṣalāta wa yu`tuz-zakāta wa żālika dīnul-qayyimah Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena menjalankan agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus benar. إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَـٰلِدِينَ فِيهَآۚ أُوْلَـٰٓئِكَ هُمْ شَرُّ ٱلْبَرِيَّةِ Innallażīna kafarụ min ahlil-kitābi wal-musyrikīna fī nāri jahannama khālidīna fīhā, ulā`ika hum syarrul-bariyyah Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik akan masuk ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk. إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أُوْلَـٰٓئِكَ هُمْ خَيْرُ ٱلْبَرِيَّةِ Innallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti ulā`ika hum khairul-bariyyah Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. جَزَآؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّـٰتُ عَدْنٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًاۖ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُواْ عَنْهُۚ ذَٲلِكَ لِمَنْ خَشِىَ رَبَّهُۥ Jazā`uhum 'inda rabbihim jannātu 'adnin tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā abadā, raḍiyallāhu 'an-hum wa raḍụ 'an-h, żālika liman khasyiya rabbah Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ’Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah balasan bagi orang yang takut kepada Tuhannya. Surat Al-Bayyinah 8 Ayat
April 6, 2023 Pendidikan 1 Views Hello Sobat Ilyas, kali ini kita akan membahas tentang salah satu surat dalam Al-Quran yaitu Surat Al Bayyinah. Surat ini terdiri dari 8 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat Madaniyah. Surat Al Bayyinah mengandung pesan penting yang sangat baik untuk dijadikan sebagai pedoman hidup sehari-hari. Banyak hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil dari surat ini. Pengertian Surat Al Bayyinah Secara harfiah, Al Bayyinah berarti bukti yang jelas atau penjelasan yang gamblang. Surat Al Bayyinah menceritakan tentang keimanan dan kekafiran manusia. Surat ini juga mengajarkan tentang kebenaran dan keadilan serta mengajak manusia untuk beribadah kepada Allah SWT secara ikhlas dan tulus. Tajwid Surat Al Bayyinah Tajwid adalah ilmu yang mempelajari cara membaca Al-Quran dengan benar dan baik. Berikut ini tajwid dari Surat Al Bayyinah. 1. Mad Jaiz Munfashil membaca huruf mad dengan jelas dan panjang sebagaimana dibaca pada kata “bayyinah”. 2. Idgham menggabungkan huruf-huruf yang bertemu dengan cara melafalkannya secara bersamaan. Contohnya pada ayat pertama “Lam yakun ladinakafaru min ahlil kitabi wal mushrikin” huruf ra dan mi dalam kata “minal” dibaca bersamaan. 3. Qalqalah menerangkan hukum membaca huruf yang berbunyi dengan keras. Contohnya pada ayat keenam “Fa ulaa’ika humul khasilun” huruf k dalam kata “khasilun” dibaca dengan keras. Pesan Moral dari Surat Al Bayyinah Surat Al Bayyinah mengajarkan tentang kebenaran dan keadilan. Allah SWT memerintahkan kita untuk beribadah kepada-Nya secara ikhlas dan tulus. Di dalam Surat Al Bayyinah juga terdapat pesan moral yang sangat penting untuk dijadikan sebagai pedoman hidup sehari-hari. Berikut ini pesan moral dari Surat Al Bayyinah. 1. Ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. 2. Beriman kepada Allah SWT dan menghindari syirik. 3. Mencintai Rasulullah SAW dan mengikuti sunnah beliau. 4. Menjaga hubungan dengan sesama manusia dan berlaku adil. 5. Memperbaiki diri dan berusaha menjadi lebih baik. Kesimpulan Surat Al Bayyinah adalah surat yang sangat penting di dalam Al-Quran. Surat ini mengandung pesan moral yang sangat baik untuk dijadikan sebagai pedoman hidup sehari-hari. Dalam membaca Surat Al Bayyinah, kita juga harus memperhatikan tajwidnya agar dapat membaca Al-Quran dengan benar dan baik. Mari kita mengambil hikmah dan pelajaran dari Surat Al Bayyinah dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah dan taufiq-Nya kepada kita semua. Aamiin. Terima kasih Sobat Ilyas, sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.
Surat Al Bayyinah البينة adalah surat ke-98 dalam Al Quran. Berikut ini terjemahan, asbabun nuzul, dan tafsir Surat Al Bayyinah. Surat ini terdiri dari 8 ayat. Nama surat ini Al Bayyinah yang berarti bukti yang nyata. Terambil dari ayat pertama. Nama lainnya adalah Lam Yakun, dari awal ayat pertama. Ada pula nama lain yakni Surat Al Qayyimah yang terambil dari bunyi terakhir ayat ketiga. Juga dinamakan Al Bariyyah yang disebut dua kali pada ayat 6 dan 7. Bahkan Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar menyebut nama lain yakni Surat Al Munfakkin. Mayoritas ulama mufassir berpendapat surat ini Madaniyah. Sebab surat ini menerangkan tentang ahlul kitab. Sementara interaksi dengan ahlul kitab baru terjadi saat di Madinah. Demikian pula metode pentahapan dalam menjelaskan hakikat sejarah dan keimanan dalam surat ini. Namun ada pula ulama yang berpendapat bahwa surat ini Makkiyah. Surat Al Bayyinah dan ArtinyaAsbabun NuzulTafsir Surat Al BayyinahSurat Al Bayyinah ayat 1Surat Al Bayyinah ayat 2Surat Al Bayyinah ayat 3Surat Al Bayyinah ayat 4Surat Al Bayyinah ayat 5Surat Al Bayyinah ayat 6Surat Al Bayyinah ayat 7Surat Al Bayyinah ayat 8Penutup Tafsir Surat Al Bayyinah Berikut ini Surat Al Bayyinah dalam tulisan Arab, tulisan latin dan artinya dalam bahasa Indonesia لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنْفَكِّينَ حَتَّى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ 1 رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةً 2 فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ 3 وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ 4 وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ 5 إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ 6 إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ 7 جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ Lam yakunil ladziina kafaruu min ahlil kitaabi wal musyrikiina munfakkiina hataa ta’tiyahumul bayyinah. Rosuulum minalloohi yatluu shuhufam muthohharoh. Fiihaa kutubung qoyyimah. Wamaa tafarroqol ladziina uutul kitaaba illaa mim ba’di maa jaa-athumul bayyinah. Wa maa umiruu illaa liya’budullooha mukhlishiina lahud diina hunafaa-a wa yuqiimush sholaata wa yu’tuz zakaata wa dzaalika diinul qoyyimah. Innal ladziina kafaruu min ahlil kitaabi wal musyrikiina fii naari jahannama khoolidiina fiihaa, ulaa-ika hum syarrul bariyyah. Innnal ladziina aamanuu wa’amilush shoolihaati ulaa-ika hum khoirul bariyyah. Jazaa-uhum inda robbihim jannaatu adnin tajrii min tahtihal anhaaru khoolidiina fiihaa abadaa, rodhiyalloohu anhum wa rodhuu anh, dzaalika liman khosyiya robbah ArtinyaOrang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik mengatakan bahwa mereka tidak akan meninggalkan agamanya sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata. yaitu seorang Rasul dari Allah Muhammad yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan Al Quran, di dalamnya terdapat isi Kitab-kitab yang lurus. Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab kepada mereka melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik akan masuk ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Asbabun Nuzul Sebagian ulama berpendapat bahwa Surat Al Bayyinah termasuk surat makkiyah. Namun sebagian ulama lainnya berpedapat ia adalah madaniyah. Ia merupakan surat ke-101 yang turun kepada Rasulullah. Yakni turun sesudah Surat Ath Talaq dan sebelum Surat Al Hasyr. Ibnu Katsir dalam tafsirnya mencantumkan hadits terkait dengan turunnya Surat Al Bayyinah. لَمَّا نَزَلَتْ لَمْ يَكُنْ قَالَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ يَا مُحَمَّدُ إِنَّ رَبَّكَ يَأْمُرُكَ أَنْ تُقْرِئَ هَذِهِ السُّورَةَ أُبَىَّ بْنَ كَعْبٍ. فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- يَا أُبَىُّ إِنَّ رَبِّى عَزَّ وَجَلَّ أَمَرَنِى أَنْ أُقْرِئَكَ هَذِهِ السُّورَةَ. فَبَكَى وَقَالَ ذُكِرْتُ ثَمَّةَ قَالَ نَعَمْ Ketika turun Lam Yakun Surat Al Bayyinah, Jibril alaihis salam berkata, “Wahai Muhammad, sesungguhnya Tuhanmu memerintahkanmu membacakan surat ini kepada Ubay bin Ka’ab.” Maka Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda “Wahai Ubay bin Ka’ab, sesungguhnya Tuhanku Azza wa Jalla memerintahkanku membacakan surat ini kepadamu.” Maka Ubay menangis sembari berkata, “Apakah namaku disebut?” Rasulullah menjawab, “Ya.” HR. Ahmad Baca juga Ayat Kursi Tafsir Surat Al Bayyinah Tafsir surat Al Bayyinah ini kami sarikan dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar, Tafsir Al Munir dan Tafsir Al Misbah. Ia bukan tafsir baru melainkan ringkasan kompilasi dari tafsir-tafsir tersebut. Juga ditambah dengan referensi lain seperti Awwal Marrah at-Tadabbar al-Qur’an dan Khawatir Qur’aniyah. Surat Al Bayyinah ayat 1 لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنْفَكِّينَ حَتَّى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik mengatakan bahwa mereka tidak akan meninggalkan agamanya sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata. Ibnu Katsir menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan ahli kitab adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani. Sedangkan orang-orang musyrik adalah penyembah berhala dan penyembah api. Termasuk seluruh penganut paganisme baik bangsa Arab maupun ajam non Arab. Kata munfakkiin منفكين merupakan bentuk jamak pelaku dari kata infakka إنكف yang artinya berpisah setelah sebelumnya menyatu dengan kukuh. Maka munfakkiin juga berarti meninggalkan. Orang-orang kafir yang menutupi kebenaran yakni ahlul kitab Yahudi dan Nasrani dan orang-orang musyrik mengatakan bahwa mereka tidak akan meninggalkan agama mereka sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata. Yakni Rasul yang dijanjikan Allah, yang sifat-sifatnya tercantum dalam kitab mereka. Ada pula yang menafsirkan al bayyinah bukti nyata adalah kitab suci. Sebagaimana Taurat bagi Yahudi dan Injil bagi Nasrani. Dua bukti nyata yang mereka sebutkan, sebenarnya telah ada pada saat itu. Yakni Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan Al Qur’an Al Karim. Namun mereka mendustakannya. Surat Al Bayyinah ayat 2 رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةً yaitu seorang Rasul dari Allah Muhammad yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan Al Quran, Sebaik-baik tafsir adalah tafsir Al Qur’an dengan Al Qur’an. Yakni menafsirkan ayat dengan ayat lain yang menjelaskannya. Maka dengan ayat dua ini, jelaslah bahwa al bayyinah bukti nyata itu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Beliau membacakan Al Qur’an kepada mereka. Ibnu Katsir menegaskan bahwa al bayyinah berdasarkan ayat ini adalah Rasulullah Muhammad dan kitab yang dibacanya yakni Al Qur’an. Sebelum kehadiran Rasulullah, orang-orang Yahudi sering menyebut Nabi terakhir dan ciri-cirinya. Bahkan orang-orang Yahudi mengancam akan memerangi orang-orang Yatsrib dari suku Aus dan Khazraj jika Nabi ini telah turun. Namun saat Rasulullah telah diutus dan ciri-cirinya sama dengan apa yang ada dalam Taurat, mereka justru mendustakannya. Sebaliknya, enam orang suku Aus yang bertemu Rasulullah pada musim Haji tahun 11 kenabian langsung beriman kepada beliau. Tahun berikutnya, 12 perwakilan suku Aus dan Khazraj berbaiat kepada beliau dalam Baiat Aqabah pertama. Kata yatluu يتلو yang artinya membaca, digunakan Al Qur’an untuk bacaan yang sifatnya benar dan haq. Kata ini sering kita dapati misalnya dalam Surat Ali Imran ayat 164 dan Surat Al Jumu’ah ayat 2. Ia mengisyaratkan bahwa apa yang Rasulullah baca adalah benar dan haq. Dari kata ini pula kemudian kita akrab dengan tilawah. Surat Al Bayyinah ayat 3 فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ di dalamnya terdapat isi Kitab-kitab yang lurus. Kata kutub كتب berasal dari kataba كتب yang artinya menetapkan. Di dalam Al Qur’an, banyak ketetapan. Misalnya ketetapan tentang puasa kutiba alaikumush shiyam. Kutub juga merupakan bentuk jamak dari kitab كتاب yang artinya buku. Al Qur’an membenarkan kitab-kitab sebelumnya. Di dalam Al Qur’an ada kandungan kitab-kitab sebelumnya. Kata Qayyimah قيمة berasal dari kata qawama قوم yang artinya berdiri tegak lurus. Banyak makna qayyimah namun semuanya bermuara pada kesempurnaan atau sempurna memenuhi seluruh kriteria yang dibutuhkan. Dengan demikian, kutubun qayyimah adalah kitab-kitab suci sebelumnya yang otentik, yang belum diubah. Al Qur’an sendiri merupakan kitab yang qayyimah, yang sempurna dan lurus tanpa ada kebengkokan di dalamnya. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجًا Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab Al-Quran dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya; QS. Al Kahfi 1 Surat Al Bayyinah ayat 4 وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab kepada mereka melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata. Setelah datangnya Rasulullah yang merupakan al bayyinah sebagaimana yang mereka ketahui ciri-ciri sebelumnya, mereka pun terpecah. Ada di antara mereka yang beriman, ada pula yang kafir. Sayyid Qutb menjelaskan panjang lebar sejarah ahlul kitab yang suka berselisih setelah turunnya Nabi yang mereka harapkan. Saat Nabi Isa diutus, mereka mengaku pengikut Nabi Musa dan tidak mau beriman kepada Nabi Isa. Setelah Rasulullah Muhammad diutus, mereka juga berbuat demikian. Berpecahnya ahlul kitab ini perihalnya sama sebagaimana yang Allah sebutkan dalam firman-Nya وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat, QS. Ali Imran 105 Surat Al Bayyinah ayat 5 وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. Orang-orang kafir termasuk ahli kitab itu berselisih padahal mereka tidak diperintahkan begitu. Yang Allah perintahkan adalah bertauhid, memurnikan ibadah kepada-Nya. Kemudian mendirikan sholat dan menunaikan zakat. Ayat ini menjelaskan bahwa sesungguhnya agama-agama dari Allah itu pada hakikatnya adalah satu. Dan inilah kaidahnya; tauhid dan ibadah. “Agama itu pada asalnya satu dan kaidah-kaidahnya sederhana dan jelas. Kaidah-kaidahnya tidak menyeru kepada perpecahan dan perselisihan mengenai akidah dan tabiatnya yang lapang dan mudah itu,” tulis Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an. Kata mukhlishin مخلصين berasal dari kata khalasha خلص yang artinya murni setelah sebelumnya diliputi atau disentuh kekeruhan. Dari sini, ikhlas berarti memurnikan ketaatan hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir mengatakan, ikhlas beribadah kepada Allah ini adalah tujuan pokok dari agama. Kata hunafaa’ حنفاء merupakan bentuk jamak dari haniif حنيف yang artinya lurus atau cenderung kepada sesuatu. Islam adalah agama yang hanif, lurus dan pertengahan. Tidak condong kepada materialisme, tidak juga terlalu condong kepada spiritual yang memisahkan urusan dunia. Ia juga agama yang qayyimah, lurus dan tidak tidak bengkok. Surat Al Bayyinah ayat 6 إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik akan masuk ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. Orang-orang kafir, baik mereka ahlul kitab maupun musyrik, di akhirat nanti akan masuk neraka jahannam. Mereka kekal abadi di dalamnya. Ahlul kitab menjadi kafir karena yang Yahudi mengatakan Uzair anak Allah dan yang Nasrani mengatakan Isa anak Allah dengan trinitasnya. Kata al barriyyah البرية berasal dari kata bara’ برء yang artinya mencipta. Dengan demikian, al barriyah artinya adalah ciptaan atau makhluk. Ada pula yang berpendapat, kata itu berasal dari al bara البرى yang artinya tanah. Makna ini melengkapi pengertian sebelumnya yakni al bariyyah adalah makhluk yang diciptakan dari tanah. Orang yang kafir, mereka adalah seburuk-buruk makhluk. Bahkan lebih buruk dari binatang. Surat Al Bayyinah ayat 7 إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Ini kebalikan dari ayat sebelumnya. Orang-orang yang beriman dan beramal shalih adalah sebaik-baik makhluk. Bahkan, kata Abu Hurairah, lebih utama daripada malaikat. Imam Syafi’i dan ulama lainnya menjadikan ayat ini sebagai salah satu dalil bahwa iman itu adalah keyakinan, perkataan dan perbuatan. Allah menyebutkan secara khusus amal shalih mengiringi iman. Dan ini juga terdapat pada banyak ayat lainnya. Surat Al Bayyinah ayat 8 جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah balasan bagi orang yang takut kepada Tuhannya. Ini balasan bagi orang yang beriman dan beramal shalih. Mereka akan masuk surga dan kekal abadi di dalamnya. “Yang tiada putus-putusnya, tiada habis-habisnya dan tiada selesai-selesainya,” kata Ibnu Katsir. Tak hanya itu. Orang-orang yang beriman dan beramal shalih, mereka mendapatkan sesuatu yang lebih tinggi derajatnya dari kenikmatan tersebut. Yakni ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ini semua diberikan kepada orang yang takut kepada Allah dan bertaqwa kepada-Nya. Dalam ayat ini dipakai istilah khasyah خشية yang lebih tinggi daripada khauf خوف. Yaitu rasa takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Mahagung sehingga menghindari seluruh apa yang Dia larang. Baca juga Isi Kandungan Surat Al Bayyinah Penutup Tafsir Surat Al Bayyinah Sayyid Qutb menyebut surat ini memaparkan hakikat sejarah dan keimanan dengan metode pentahapan yang memperkuat bahwa surat ini Madaniyah. Kakikat pertama, pengutusan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam merupakan kebutuhan mendesak untuk meluruskan persepsi orang kafir dan mengubah perselisihan mereka. Kedua, ahli kitab berselisih bukan karena mereka tidak tahu. Mereka berselisih justru setelah datangnya pengetahuan dan keterangan yang jelas kepada mereka. Ketiga, agama itu pada asalnya satu, kaidah-kaidahnya sederhana dan jelas. Kaidah-kaidahnya tidak menyeru kepada perpecahan dan perselisihan mengenai akidah dan tabiat tersebut. Keempat, orang-orang yang kafir setelah datang keterangan kepada mereka, mereka itulah seburuk-buruk makhluk dan tempatnya adalah abadi di neraka. Sedangkan orang yang beriman dan beramal shalih, mereka adalah sebaik-baik makhluk dan tempat kembalinya adalah surga. Demikian Surat Al Bayyinah mulai dari terjemahan, asbabun nuzul hingga tafsirnya. Semoga Allah senantiasa memberikan taufiq-Nya sehingga kita tetap dalam keimanan dan beramal shalih. Menjadi sebaik-baik makhluk yang Allah ridhai dan Allah masukkan ke dalam surga-Nya yang abadi. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]
surat al bayyinah beserta tajwidnya